Kraksaan, – Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kraksaan mendapatkan arahan strategis dari Rektor Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong, Prof Abdul Aziz Wahab.
Pertemuan digelar pada Selasa (18/11/2025) di ruang rektor sebagai langkah awal penyusunan program kerja lembaga.
Pertemuan ini dihadiri jajaran pengurus LTNNU Kraksaan. Mereka membahas arah kerja lembaga dengan menyoroti pentingnya teknologi untuk memperkuat edukasi ke-NU-an.
Pengurus sepakat menyusun empat bidang strategis yang akan menjadi fokus gerak organisasi.

Bidang tersebut meliputi media informasi dan digitalisasi, kemitraan dan jaringan, kepenulisan, serta pengembangan SDM kader.
Empat bidang ini dianggap mampu menjawab tuntutan zaman dan kebutuhan kader NU di wilayah Kraksaan.
Prof Abdul Aziz Wahab menekankan agar LTNNU bergerak lebih efektif. Ia meminta setiap rapat menghasilkan langkah nyata.
“NU ini adalah lahan pengabdian. Maka jalankanlah amanah ini dengan niat yang baik. Saya berharap LTNNU ke depan tidak hanya mengadakan rapat panjang tanpa hasil, tetapi setiap diskusi harus berbuah pada aksi nyata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa literasi digital menjadi kebutuhan mendesak. Informasi dan sejarah NU dinilai harus dapat diakses dengan mudah oleh generasi muda melalui berbagai platform digital.
Upaya ini dinilai penting agar penguatan identitas ke-NU-an terus berkembang.
Dalam pembahasan program kerja, pengurus menyepakati tiga agenda besar.
Agenda itu mencakup riset lembaga, diklat kepenulisan artikel, serta pembentukan jurnal ilmiah dalam tiga bulan mendatang.
Semua kegiatan dirancang agar dapat diikuti peserta dari berbagai lembaga pendidikan.
LTNNU Kraksaan juga merencanakan pemberian penghargaan bagi penulis buku terbanyak di wilayah Kraksaan.
Langkah ini diharapkan dapat melahirkan lebih banyak penulis dan memperkuat budaya literasi di lingkungan NU.
Pertemuan ditutup dengan komitmen memperkuat sinergi antara Unzah Genggong dan LTNNU Kraksaan.
Kerja sama diarahkan pada pengembangan media, peningkatan literasi, dan pendidikan kader yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.


